SD Insan Amanah Melepas Siswa-siswi Kelas VI


Malang, Jawara Post
Sabtu (9/6) hari ini, SD Insan Amanah dengan bangga melepas siswa-siswi kelas VI sebagai lulusan tahun ajaran 2017-2018. Dua siswa sekolah ini menjadi yang terbaik dalam perolehan nilai USBN di Kota Malang. Mereka adalah Kayla Nadine Ameera Langie peraih peringkat pertama Kota Malang dengan total nilai 284, 8. Dan Radhitya Malik Rabbani peraih peringkat ketiga dengan nilai 280,0.

Dan tidak hanya mereka berdua, depalan siswa lainnya dari SD Insan Amanah berhasil berada di posisi 50 besar dari ribuah siswa SD di Kota Malang. Perasaan bangga diungkapkan Suhardini Nurhayati, M.Pd selaku kepala SD Insan Amanah saat ditemui Malang Post beberapa hari yang lalu.

Ia menilai bahwa proses pembinaan yang selama ini diterapkan sudah tepat. Khususnya kelas enam, yang jauh sebelum pelaksanaan USBN telah diberikan pendampingan secara intensif. “Saya kira peringkat tertinggi yang diperoleh anak kami hanya kebetulan. Tapi melihat tidak sedikit siswa kami yang berada di posisi lima puluh besar, maka kami yakin formula ini sudah tepat,” ujarnya.

“Alhamdulillah, kami bangga. Terimakasih atas kerja keras semuanya, baik siswa, orangtua, dan guru yang tidak kenal lelah berupaya melakukan yang terbaik untuk anak-anak,” sambungnya.  
Menurut Dini, sapaan akrabnya, soal uraian dalam USBN tahun ini menjadi cambuk tersendiri bagi guru dan siswa untuk lebih giat mengajar dan belajar. Jika bagi kebanyakan siswa  soal uraian menjadi momok tersendiri, ternyata tidak bagi siswa SD Insan Amanah. “Justru uraian itu menjadi kekuatan bagi anak-anak kami,” ungkapnya sambil berucap takbir.

Sebab, lanjut Dini, peserta didiknya telah terbiasa dengan program literasi. Sejak kelas satu siswa telah dibiasakan menulis dan membaca. “Ternyata budaya literasi yang kita lakukan selama ini hasilnya luar biasa. Anak mampu meniterpretasi soal uraian, menjawab dengan penalaran, runtut dan loginya tepat,” terangnya.
Ia menambahkan faktor keberhasilan paling utama adalah rahmat Allah. Menurutnya, urusan spiritual tidak bisa dianggap remeh. Siswa-siswi SD Insan Amanah telah terbiasa dengan salat tahajud, duha, hajat dan tasbih. Ditambah dengan sedekah yang setiap kali diatas namakan siswa kelas enam. “Hubungan dengan Allah harus tetap yang utama , karena itu yang terpenting dari yang penting,” tambahnya.
Di sisi lain Dini mengakui, bahwa keikhlasan orangtua tidak bisa dinafikan. Kepasrahan mereka kepada guru terhadap pendidikan anak-anaknya membuat guru juga ikhlas dalam mendidik. “Inilah orangtua yang hebat,” imbuhnya.
Kepada orangtua lulusan Ia berharap, agar dapat menjaga irama kehidupan anak-anak.  “Irama anak sudah indah, sudah harmoni antara kognitif, spiritual, psikomotor dan afekti. Orangtua harus bisa menjaga itu, agar tetap harmoni,” harapnya.
Sementara itu, Pengurus LPI Insan Amanah Dr. Dwi Priyo Utomo, M.Pd  bersukur akan prestasi USBN yang dicapai siswa-siswi kelas VI SD Insan Amanah. Ia menilai pencapaian ini merupakann hasil kerja keras semua pihak. “Tentu kami turut bangga, SD Insan Amanah dapat tampil menjadi yang terbaik di Kota Malang,” ungkapnya.
Dwi berharap metode yang diterapkan guru termasuk diantaranya literasi yang telah berjalan selama ini dapat terus ditingkatkan. Dengan tujuan di tahun yang akan datang mencapai prestasi yang lebih baik lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Harapan Anak Jalanan Kepada Pemkab

Drama Musikal Religi Sunda 'Kasidah Cinta Al-Kubra'