Bali, Jawara Post - Menulis aksara Bali di lontar boleh jadi memiliki tingkat kesulitan tinggi. Selain harus mengetahui pasang aksara, kerapihan dan kebersihan tulisan juga menjadi hal yang wajib. Mengingat, kesalahan dalam menulis di atas lontar juga tidak boleh dicoret begitu saja. “Ada tulisan aksara mati itu kan mengurangi nilai kerapihan, karena menulis lontar tidak boleh dicoret. Ketika ada salah menulis, untuk memperbaiki harus ngemademang (mematikan) aksara,” ujar Juri Lomba Menulis Bali di Lontar pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-40, I Gde Nala Antara di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Selasa (3/7). Dalam lomba menulis lontar, lanjut Nala, wangun atau bentuk tulisan turut menjadi kriteria yang menentukan. Wangun tulisan paling tidak mendekati ‘bulat’, bukan baik tapi ‘wayah’ dan bertaksu. Setelah itu, barulah teknik dan etika menulis yang dilihat karena memang berbeda antara menulis Bali di atas kertas dan di atas lontar. Kendati terbilang sulit, ani...
Komentar
Posting Komentar
Disini